Sabtu, 01 Mei 2010

STAN beneran atau STAN-STANan?

Saya menulis note ini karena ingin berbagi pengalaman pada kalian semua. Hal ini terjadi kira-kira 3 tahun yang lalu, ketika saya masih duduk di kelas XII SMA.
Berawal dari ajakan teman untuk mengikuti TryOut USM STAN yang diselenggarakan oleh sebuah yayasan di salah satu Pondok Pesantren di kota Kediri. Saya berpikir, “Wah…STAN…PTK idamanku sejak SMP dulu…” (dan mungkin PTK idaman kalian juga….^^)

Terus terang pada waktu itu pengetahuan saya tentang STAN masih sangat dangkal, bahkan bisa dibilang saya ini masih awam tentang STAN. Satu hal yang saya ketahui waktu itu, kuliah di STAN itu kalau udah lulus bisa langsung kerja.

Saya pun langsung tertarik untuk mengikuti TO tersebut, dan berangkat ke Kediri bersama teman-teman. Kami amat bersemangat mengikuti TO tersebut, saking semangatnya kami tiba disana 1 jam sebelum TO dimulai. Belum banyak peserta yang datang.

Detik demi detik berlalu, tepat pukul 08.00 ribuan peserta TO telah memenuhi Aula Pondok Pesantren tersebut. Tak lama kemudian, seorang bapak yang menjadi penanggung jawab TO membuka acara, dan menyampaikan briefing tentang STAN. Beliau mengunggulkan STAN, banyak cas cis cus tentang ini itu, tetek bengek STAN seolah-olah dia adalah empunya STAN. Kata-kata yang dilontarkan sangat meyakinkan. Kami pun menjadi semakin bersemangat untuk masuk STAN.

Soal dan LJK pun dibagikan..3 jam kami berpusing ria mengerjakannya….
(USM 2008 masih menggunakan alokasi waktu 180 menit)

Dalam perjalanan pulang, saya berpikir dalam hati, untuk mengikuti TO tadi, saya harus merogoh kocek 15rb. Namun fasilitas yang kami dapatkan rasanya kurang sepadan dengan biaya yang telah kami keluarkan untuk membeli tiket TO. Disana hanya disediakan kursi, tanpa meja. Untung waktu itu saya membawa alas tulis sendiri dari rumah. Peserta hanya mendapat soal+kunci A,B,C,D (bukan pembahasan!!)+brosur yang mempromosikan yayasan tersebut…


Waktu berjalan begitu cepat….saya pun sudah tidak memikirkan lagi tentang TO itu, UAN…ujian praktik…PMDK…satu persatu ritual untuk melepaskan diri dari SMA pun saya lalui…sampai akhirnya benang abu-abu itu benar-benar lepas dari tubuh saya…
Hari yg saya nanti-nantikan akhirnya tiba..USM STAN!!! 3 jam saya terpaku di SMP Negeri 29 Surabaya untuk mengerjakan soal USM STAN. Pusing, gambling pun menghantui perasaanku. Tidak gampang untuk mengatakan ke-180 soal itu sebagai soal yang gampang...namun saya tidak berputus asa, Saya kerahkan semua kemampuan yang saya miliki untuk mengerjakannya (termasuk kemampuan NGAWURISME). Sehabis waktu mengerjakan, saya mengumpulkan LJK kepada pengawas…hanya 1 kata yg terbersit di otak saya, “PASRAH”

Masa penantian pengumuman USM STAN cukup lama, 1 bulan lebih…selama masa itu, saya jalani hari sebagai calon apoteker di salah satu PTN ternama di Surabaya. Masa2 awal perkuliahan membuat saya capek, lelah, letih, dan lesu, sehingga tidak sempat lagi memikirkan tentang USM STAN…

3 September 2008, pagi hari ibu saya sms, “Le, ngko awan deloken pengumumane STAN yo…”. Setelah membaca sms itu saya baru ingat bahwa hari itu adalah hari pengumuman hasil USM STAN. Perasaan saya biasa saja, tidak berharap banyak, 95000 anak se-Indonesia..bagi saya terlalu sulit untuk menaklukkan angka itu. Keyakinan saya untuk diterima tidak lebih dari 20%, saya sudah bisa menerka hasil USM nanti. Tapi untuk meyakinkan bahwa saya memang tidak diterima, sepulang kuliah saya mampir ke warnet dekat kosan…

Hampir 1 jam saya terpaku di depan layar komputer untuk mengakses situs STAN. Situs itu sangat sulit dibuka,mungkin karena sedang overload gara-gara ribuan orang se-Indonesia mencoba untuk mengakses situs yang sama. Saya pun langsung bad mud, dengan rasa jengkel saya arahkan pointer mouse ke billing, hendak saya akhiri saja keinginan untuk membuka website STAN….namun suara dering hp saya membuat niat itu urung saya lakukan. Ternyata sms dari teman SMA,,kurang lebih isinya seperti ini, “ehm…ehm, ktanya pean ktrima STAN y Lan?? Slmat ya..o y, kpn traktiranx??”
Sms itu membuat saya bagai disambar petir di siang bolong. Langsung saya telepon si pengirim sms itu untuk meminta penjelasan. Ternyata ia membaca pengumuman yang ditempel di Balai Diklat Keuangan Malang, dan ia menemukan nama saya disana….
Setelah mengakhiri pembicaraan, saya cari dan download pengumuman itu sampai dapat….dan puji Tuhan….nama saya memang tertulis disana………..

Saya korbankan kesempatan menjadi apoteker, demi STAN. Hari-hari pertamaku d STAN terasa berat,,saya merasa berada di lingkungan yang sangat asing. Perlu banyak adaptasi,terutama dalam hal pelajaran. Namun seiring berjalannya waktu, kini saya sudah terbiasa dengan pelajaran hafalan.,,saya anggap seperti nasi+sayur tiap hari ^^

Perlahan-lahan,,pengetahuan saya tentang STAN bertambah luas. Saya tahu sedikit tentang seluk beluk STAN, apa itu STAN, apa itu ikatan dinas, bagaimana pelajaran di STAN, dan apa yang harus dilakukan setelah lulus nanti..

Saya bandingkan realita STAN dengan hal-hal yang dikemukakan pada saat TO di Kediri. Ternyata saya temukan banyak perbedaan. Mulai dari perbedaan dalam hal sepele, sampai ke hal besar. Akhirnya saya baru sadar bahwa pihak penyelenggara TO tersebut TIDAK MEMILIKI HUBUNGAN APAPUN dengan STAN, sehingga pada saat briefing mereka hanya ASBUN alias asal bunyi…

Melalui note ini saya ingin menginformasikan kepada para pembaca yang budiman, bahwa STAN tidak pernah menyelenggarakan briefing, TryOut , maupun bimbingan belajar dalam bentuk apapun. Penyelenggara kegiatan-kegiatan tersebut biasanya adalah yayasan, bimbel, atau organda.

Yayasan atau bimbel, pasti TIDAK MEMILIKI HUBUNGAN APAPUN dgn STAN. Coba Anda pikir pakai logika, STAN adalah PTK ternama di bawah naungan Kementerian Keuangan,semua kegiatan di STAN telah dibiayai oleh Kemenkeu, STAN pun memiliki para pengajar yg handal… sehingga tidak ada gunanya bila STAN menjalin hubungan dengan yayasan atau bimbel manapun…

Organda (organisasi kedaerahan) adalah organisasi bentukan mahasiswa STAN yang berasal dari satu daerah, anggotanya meliputi seluruh mahasiswa STAN yang tinggal di wilayah kotamadya atau kabupaten tertentu. Mahasiswa STAN, jelas memiliki hubungan dengan STAN,,,dan tentunya jauh lebih memahami seluk beluk STAN, bila dibandingkan dengan pihak luar…

Perlu saya tekankan, penulisan note ini tidak bertujuan untuk menyudutkan pihak manapun, juga bukan untuk mempromosikan TryOut oleh organda, apalagi untuk mempengaruhi para pembaca sekalian,,sama sekali tidak….

Saya hanya ingin menghimbau para pembaca, terutama adik-adik yang saat ini duduk di kelas XII. Jangan mudah terpengaruh oleh pihak-pihak tertentu yg mengatasnamakan STAN untuk mencari keuntungan. Kalau info yang diberikan bener sih gpp…tapi kalau sampai terjadi penyesatan karena informasi yang dberikan salah kaprah, tentunya kalian akan rugi besar…

Saya tidak ingin “kesesatan” yang pernah saya alami terulang pada adik-adik,,,cukuplah saya saja yang mengalaminya...

Kalian sudah dewasa, pasti sudah bisa membedakan mana STAN beneran dan mana STAN-STANan…

Sampai disini saja penulisan note ini. Mohon maaf jika ada pihak yang kurang berkenan dengan adanya tulisan ini..semoga kesuksesan selalu beserta kita semua. Amiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar